Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

24 April 2010

Robot Jadi Terapis Penderita Stroke


Latihan tangan penderita stroke
Aktivitas terapi yang biasa dilakukan para penderita stroke kini tak lagi harus dipandu oleh terapis yang seorang manusia, robot sudah bisa mengambil peran ini. Hasil terapinya pun tidak kalah bagus. Tak percaya?

Hal inilah yang sudah dibuktikan oleh para ilmuwan dari Brown University. Dengan menggunakan robot bernama MIT-Manus, mereka berhasil membuktikan bahwa robot juga bisa menjadi terapis untuk menyembuhkan penderita stroke.

Percobaan ini sendiri meliputi 127 pasien penderita stroke yang rata-rata sudah menderita penyakit yang mengganggu sistem saraf tersebut sejak 5 tahun lalu. Para pasien pada awalnya dibagi dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama, ditangani oleh MIT-Manus, si robot terapis itu. Kedua, oleh seorang terapis betulan, dan ketiga tidak ditangani secara khusus. Maksudnya hanya mengandalkan pengobatan biasa.

Setelah tiga bulan berselang, rupanya hasil percobaan tersebut menyimpulkan bahwa hasil terapi yang didapat oleh para penderita yang ditangani oleh robot dan seorang terapis profesional tidak jauh berbeda. Artinya, mereka sama-sama berhasil meningkatkan kemampuan syaraf dan sensor motorik dari lengan pasien.

MIT-Manus bekerja dengan cara memberikan semacam exercise (latihan gerak) kepada tangan pasien yang terkena stroke. Tangan tersebut diberikan berbagai instruksi yang intinya untuk memberikan rangsangan pada syaraf dan sensor di bagian lengan pasien.

"Kita dapat lihat bahwa dengan terapi ini, pasien dapat meningkatkan kemampuan gerak mereka," ujar Dr. Albert Lo, kepala penelitian ini dari Brown University.

Inovasi dari Brown University ini rupanya juga memancing Institute of Neurology di London untuk melakukan proyek serupa. Mereka berharap robot sejenis dapat dikembangkan di Negeri Ratu Elizabeth itu dan kemudian para penderita stroke dapat memanfaatkan mesin ini di rumah mereka.

Lord of Ultima, Pergerakan Militer ala Abad Pertengahan


Lord of Ultima
Electronic Arts (EA) telah meluncurkan game strategi berbasis web baru, bernama Lord of Ultima. Tak hanya gratis, game ini juga menawarkan hal baru agar pemain tak cepat bosan.

Game ini bersetting di dunia bernama land of Caledonia. Lord of Ultima menawarkan fitur sosial yang cukup inovatif seperti: advanced trading, membuat aliansi, online chat, serta forum yang langsung dapat diakses.

Dikembangkan oleh Phenomic, game strategi abad pertengahan ini ditujukan bagi semua jenis gamer, dari kelas pemula sampai hard-core strategy games freak. Seperti game online lain, tentunya game ini membutuhkan koneksi internet yang cukup baik.

Pada dasarnya Lord of Ultima melatih skill perdagangan dan diplomasi, sejalan dengan aktivitas militer ala abad pertengahan. Gamer dapat menjadi seorang mata-mata untuk mempelajari peta kekuatan lawan. Pertama kalinya, gamer diharuskan untuk membangun sebuah desa terlebih dahulu. Sedikit mirip dengan Age of Empire.

Game ini tak membutuhakan registrasi panjang, ataupun software yang didownload terlebih dahulu. Cukup ada koneksi internet, dan game ini langsung berjalan.

Penikmat game dengan selera musik ala abad pertengahan, pasti tak bakal bosan saat memainkannya. Penasaran? langsung saja coba Lord of Ultima pada link berikut.

22 April 2010

iPad, Mengintip Masa Depan Lewat Sentuhan


iPad (inet)
Kesan pertama, menyentuh iPad bagaikan mengintip sebuah masa depan dalam menggunakan perangkat komputer.

Mungkin bukan masa depan yang didambakan, atau dibayangkan, oleh semua orang. Tapi jelas tak bisa dipungkiri, 'aura' dari gadget terbaru Apple ini membangkitkan decak kagum.

Hal yang pertama menonjol, percaya atau tidak, adalah ketajaman gambarnya. Tiba-tiba iPhone, dan gadget-gadget lainnya, terasa bagaikan mengintip dari lubang kunci dibandingkan melihat pada layar iPad.

Memang ada perangkat dengan layar lebih besar, seperti laptop atau monitor 24 inchi, namun ada sensasi yang berbeda saat memegang sebuah benda di tangan yang mampu memancarkan gambar dengan jernih dan tajam seperti iPad.

Unboxing

Maaf, paragraf-paragraf sebelumnya sedikit curang. Sebenarnya, kesan paling pertama terhadap iPad didapatkan saat melakukan unboxing alias mengeluarkannya dari kotak.

Nah, saat barang tersebut masih terbungkus plastik dan berada di dalam kotak putih khas Apple, sebenarnya iPad tidak nampak terlalu mengesankan. Tak ada kesan 'bergelimang' yang didapatkan dari iPad saat masih di dalam kotak.

Jujur saja, iPad pada awalnya nampak seperti sebuah tatakan plastik. Atau, paling bagus, sebuah layar monitor netbook yang copot dari tubuhnya dan memiliki figura yang terlalu besar.

Kelengkapan paketnya pun tidak menambah kesan wah. Hanya ada sebuah kabel USB dan kepala adaptor untuk disambungkan ke sumber listrik. Sangat-sangat minim.

'Sihir' iPad baru terasa saat alat itu dinyalakan, dihubungkan ke iTunes, lalu dinikmati kejernihan gambarnya. Setelah sentuhan pertama pada layarnya yang licin dan dingin, barulah terasa asiknya sang iPad.

Futuristik

Dalam banyak film fiksi ilmiah, para ilmuwan atau awak kapal luar angkasa kerap menggunakan perangkat layaknya sebuah papan namun dengan tampilan digital. Mereka pun terlihat berinteraksi dengan perangkat itu dengan jemarinya saja.

Nah, kesan berada di dalam adegan film fiksi ilmiah itulah yang terasa saat mulai menggunakan iPad. Wush-wush-wush! Menggerakkan jemari di layar untuk melihat-lihat aplikasi yang ada pun terasa luar biasa.

Mungkin tak semua orang setuju, tapi iPad benar-benar membuka mata untuk masa depan interaksi manusia dengan perangkat komputer. Istilahnya bukan lagi you have to see it to believe it, tapi menjadi you have to touch it to believe it!

BlackBerry Storm 2 Resmi Meluncur di Indonesia

Research In Motion (RIM) akhirnya merilis secara resmi BlackBerry Storm 2 di Indonesia. Generasi kedua dari smartphone berlayar sentuh tersebut dijanjikan telah mengalami peningkatan kemampuan di berbagai sisi.

Storm 2 dibekali platform layar sentuh BlackBerry yang diklaim telah disempurnakan dengan teknologi dan fitur-fitur baru yang memudahkan pelanggan agar selalu terhubung dengan orang lain, tempat, dan segala sesuatu secara mudah.

Produk ini diharapkan akan tersedia di operator dan mitra distributor resmi RIM di Indonesia pada akhir April 2010.

"Selain kemampuan komunikasi terbaik di industri yang sangat digemari pengguna pada smartphone BlackBerry, Storm 2 juga menampilkan layar berukuran besar yang menyediakan pengguna sebuah pengalaman hiburan bergerak terbaik untuk gaming, video, foto, dan web browsing serta lainnya," kata Gregory Wade, Managing Director for Southeast Asia, Research In Motion dalam keterangannya, Kamis (22/4/2010).

Pun demikian, kehadiran Storm 2 di pasar ponsel Indonesia sejatinya sudah ada cukup lama. Hanya saja tidak melalui operator mitra resmi RIM. Bahkan, seorang penjual mengaku bahwa kehadiran Storm 2 di tokonya berbarengan dengan masuknya Onyx (Bold 9700).

Adapun untuk harga Storm 2 non operator dibanderol di kisaran Rp 4,6 juta. Sementara untuk yang dijual via operator masih belum diungkap. Biasanya, tiap operator meluncurkan harga berbeda, tergantung paket yang ditawarkan.