Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

15 Mei 2010

Gelagat Google ke Dunia Game Makin Jelas


ilustrasi (flickr/cc/m. wichary)
Jakarta - Alkisah pada suatu masa, Google pernah memiliki layanan yang terkait erat dengan dunia game. Layanan bernama Lively itu merupakan dunia virtual berbasis browser yang berumur pendek, lahir pada Juli 2008 Lively wafat di akhir tahun itu juga.

Sekarang, makin kuat dugaan bahwa Google sedang bersiap-siap untuk melakukan pertaruhan berikutnya di dunia game. Google dikatakan sedang mencari karyawan untuk jabatan Product Management Leader for Games.

Lowongan yang ditulis di situs Google itu mencari kandidat yang mampu mengembangkan strategi produk komersial game di Google. Ia juga harus bisa membangun dan mengelola bisnis itu dengan tim yang memiliki banyak fungsi.

Sebelumnya, Google telah mengontrak Mark DeLoura menjadi 'Developer Advocate' untuk game. DeLoura bukan orang sembarangan di industri game, ia pernah jadi eksekutif di Ubisoft dan Sony Computer Entertainment America, serta pernah pula bekerja di Nintendo of America.

Dugaan usaha Google kembali ke dunia game juga diendus TechCrunch dari akuisisi yang dilakukan Google. Sang raksasa dari Mountain View, California, itu telah melahap perusahaan game asal Israel bernama LabPixies.

Bukan hal aneh jika Google tergiur pada game. Selain dari sisi pendapatan, yang diyakini bakal berlimpah, kiprah Google di dunia game bakal mendukung platform seperti Android dan Chrome OS.

Tips Sederhana Agar Komputer Lebih Ramah Lingkungan

Jakarta - Komputer telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita menggunakannya untuk bekerja, untuk berkomunikasi, untuk mendapat hiburan. Sangat sulit membayangkan hidup tanpa komputer.

Pada saat yang sama, konsumen saat ini semakin sadar akan lingkungan dan berusaha mencari keseimbangan antara menjadi ‘hijau’ atau ramah lingkungan dan menggunakan perangkat yang mengonsumsi energi, yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Datangnya Hari Bumi, merupakan saat yang tepat untuk mempertimbangkan bagaimana Anda bisa membuat perubahan terhadap planet kita dan menghemat sejumlah uang di dalam proses tersebut. Berikut ini beberapa tips sederhana dari Lenovo untuk membuat pengalaman komputasi Anda lebih ramah lingkungan.

Siap, Setel, Simpan!

Atur setelan komputer Anda agar beralih ke mode ‘sleep’ setelah 10 menit tidak aktif. Komputer akan kembali ‘dibangunkan’ saat Anda menyentuh keyboard atau mouse. Anda bisa menggunakan manajemen daya milik Windows (Control Panel -> Power Options), atau menggunakan pilihan daya lain yang dimiliki PC Anda. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan Lenovo ThinkPad, gunakan Power Manager atau Battery Maximiser Wizard untuk mengatur setelan dan mengurangi konsumsi daya.

Biarkan PC dalam mode ‘suspend’ atau matikan.

Mode suspend (atau sleep) juga sama efisiennya dengan mematikan komputer semalaman. Hanya perlu waktu 2 sampai 5 detik agar noteboook Anda kembali aktif dari mode tersebut. Dengan mengurangi penggunaan energi sepanjang tahun hanya sebesar 100 kilowatt hour (kWh), Anda bisa membantu mengurangi emisi yang merugikan sekitar 40 kilogram per tahun.

Pergi meninggalkan komputer untuk minum kopi? Matikan monitor Anda! Jika Anda tidak akan menggunakan PC Anda lebih dari dua jam, matikan CPU dan monitor Anda sekaligus. Monitor PC berukuran 17 inci pada umumnya mengonsumsi daya 100 hingga 150 watt. Meski ada lonjakan energi saat komputer diaktifkan, jumlah energi tersebut masih lebih kecil dari energi yang digunakan jika komputer berjalan terus dalam waktu yang lama.

Jika Anda menggunakan produk Lenovo, Anda dapat mengetahui berapa banyak energi yang Anda hemat dengan desktop Lenovo, notebook, dan monitor berdasarkan pada model penggunaan tertentu untuk berbagai konfigurasi pada http://lenovoweb.com/energycalculator.


Turunkan tagihan listrik Anda dengan monitor LCD

Monitor LCD menggunakan energi rata-rata 50% hingga 70% lebih rendah dalam mode aktif dibandingkan monitor CRT (Cathode Ray Tube) konvensional. Dengan pemakaian selama 8 jam kerja dalam sehari, penghematan energi dengan memilih LCD ketimbang CRT berukuran sama umumnya bisa menghemat lebih dari 100 kWh/tahun.

Monitor ThinkVision Lenovo juga mengandung lebih dari 25% plastik bekas konsumen yang didaur ulang dalam komponen mekanis plastiknya. Monitor ThinkVision L2251x Wide menggunakan plastik bekas konsumen yang didaur ulang sebesar 65% dengan tambahan 20% konten bekas industri yang didaur ulang tanpa plastik baru pada casisnya.

Jadikan setiap hari sebagai hari ramah lingkungan!

Jangan terburu-buru membeli komputer tercantik ataupun tercepat! Saat membeli PC, perhatikan rating Energy Star untuk mengidentifikasi perangkat hemat energi. Komputer Energy Star menurunkan daya ke dalam mode sleep yang hanya mengonsumsi daya 15 watt atau kurang. Ini berarti konsumsi daya listriknya sekitar 70% lebih rendah dari komputer tanpa fitur manajemen daya. Desktop, laptop dan monitor yang memenuhi 23 syarat kriteria performa lingkungan bisa didaftarkan pada EPEAT oleh produsennya di 40 negara di seluruh dunia.

Tidak tahu di mana tempat untuk mulai mencari? Lenovo menawarkan jajaran lengkap ThinkCentre A dan M series desktop dan juga notebook seri ThinkPad Edge, R, SL, T, dan W yang mendukung Energy Star.

Daur ulang, daur ulang, daur ulang!

Setelah Anda memutuskan untuk menjadi ramah lingkungan sepenuhnya, lakukan terus dengan mendaur ulang komputer dan periferal tua Anda! Dengan daur ulang, logam berbahaya diekstrak dan potongan plastik disingkirkan dan digunakan kembali untuk membuat produk baru.

Juga jangan membatasi gaya hidup ramah lingkungan Anda hanya pada PC – gunakan kertas daur ulang, pasang bola lampu hemat energi, dan kurangi melakukan pencetakan dokumen. Ini merupakan cara-cara sederhana, tetapi efektif untuk memastikan Anda menikmati lingkungan komputasi yang ramah lingkungan.

Selamat Hari Bumi 2010!

61 Tim Adu Robot di Yogyakarta


Suasana Kompetisi (febrina/inet)
Yogyakarta - Sebanyak 61 tim beradu robot di ajang Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia. Mereka berkompetisi untuk menjadi yang terbaik mewakili daerah regional 3 di Yogyakarta.

Tim-tim itu berasal dari 29 perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di regional 3, yaitu: Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Kalimantan.

Di Kampus Universitas Yogyakarta (UNY) mereka saling berlomba untuk memperebutkan kursi ke ajang final Nasional. Final ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) akan digelar di Malang, pada Juni 2010.

"Tim yang berhasil meraih peringkat 1, 2, dan 3 akan mendapatkan kesempatan berlomba lagi di ajang nasional di Malang pada bulan Juni," ujar Kuncoro Ariyo Wibowo selaku Ketua LO Pertandingan KRI dan KRCI.

Nantinya, pemenang di tingkat nasional akan menjadi wakil Indonesia di ajang Kontes Robot Tingkat Asia Pasifik ABU ROBOCON 2010 di Mesir.

"Selain itu bagi tim yang mempunyai nilai terbaik juga akan disertakan setelah disanding nilai terbaik di regional lainnya untuk unjuk gigi di ajang nasional nanti," Kuncoro melanjutkan.

Dalam kontes ini terdapat 3 tema pertandingan robot, yaitu:

  • Robot bersama membangun Candi Prambanan
  • Robot pemain bola
  • Robot cerdas pemadam api, terdiri dari 2 kriteria Senior Beroda dan Berkaki

Dari 61 tim ini, terdapat 15 tim untuk KRI dan 11 tim untuk KRCI battle. Untuk KRCI berkaki akan diikuti 12 tim dan 23 lainnya mengikuti KRCI beroda.

Ajang 'adu robot' ini berlangsung sejak hari Jumat (14/5/2010) dan selesai pada hari Sabtu (15/5/2010) di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman, Yogyakarta.

1 Mei 2010

Robot Jepang Siap Taklukan Bulan


Jakarta - Jepang memang tidak ada matinya urusan teknologi. Proyek robot pembaca pikiran belum usai, Negeri Sakura itu kini tengah mengerjakan proyek robot humanoid. Robot ini rencananya akan dikirim untuk ekspedisi ke bulan tahun 2015 nanti.

Space Oriented Higashiosaka Leading Association (SOHLA), sebuah konsorsium satelit-manufaktur di daerah Osaka yang memimpin proyek itu. Seperti dilansir Cnet.

SOHLA sedang mengembangkan sebuah prototipe astro-bot yang akan diberi nama "Maido-Kun". Robot ini diharapkan mengikuti langkah-langkah Neil Armstrong dan Buzz Aldrin.

"Maido-Kun" akan lebih kecil daripada ukuran orang dewasa. Di bulan, robot itu akan melakukan pengamatan astronomi dengan merekam gambar, melakukan survei geologi hingga melakukan sedikit gaya robot moonwalking.

Biaya proyek itu sendiri diperkirakan sebesar USD 10.6 juta. SOHLA bekerja sama dengan Japan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dalam pembuatan robot ini.

"Robot Humanoid sangat glamor. Mereka membuat orang bersemangat. Kami berharap dapat membuat robot yang bisa memenuhi impian seluruh manusia untuk terbang ke luar angkasa," ujar Noriyuki Yoshida, anggota SOHLA.